Coway Indonesia Perkenalkan Produk Penjernihan Air untuk Menjawab Keresahan Masyarakat

Berita19 Dilihat

Proses distribusi galon guna ulang turut mempengaruhi kualitas air minum ketika sampai di tangan konsumen. Berdasarkan survey dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), angkutan dan truk terbuka merupakan jenis kendaraan yang paling banyak digunakan untuk mengangkut AMDK. 45% penjual air galon guna ulang juga menyimpan barang dagangannya di luar ruangan. Pola pengangkutan dan penyimpanan tersebut meningkatkan potensi kontaminasi BPA akibat eksposur intens sinar matahari langsung. Sekelompok peneliti gabungan dari Inggris dan Belanda juga pernah memaparkan temuan mikroplastik pada 93% sampel air minum dalam kemasan. Sehingga, meskipun konsumen telah memilih merek air minum terkenal, hal tersebut tidak memberikan jaminan atas keamanan. Lalu, adakah solusi yang tepat untuk mengganti kebiasaan minum dari air galon guna ulang?

Belajar dari cara beberapa negara maju mengolah air minum, Korea Selatan dapat dijadikan contoh. Pemerintah Korea Selatan telah menerapkan berbagai kebijakan untuk menyediakan air keran yang aman bagi warganya dan mematuhi undang-undang air minum yang aman. Meskipun berdasarkan laporan WHO para ahli menekankan kualitas air keran di Korea termasuk yang terbaik di dunia, sebagian besar masyarakat di sana memilih memanfaatkan pemurni air untuk meminimalisasi kontaminasi zat-zat berbahaya yang mungkin terjadi selama proses pendistribusian (Korea Herald).

Sedangkan regulasi mengenai standar keamanan air minum di Indonesia diatur dalam Permenkes No. 492. Peraturan ini lah yang menjadi acuan oleh Coway, perusahaan pemurni air dan udara asal Korea Selatan dalam menghadirkan air yang berkualitas bagi pelanggan. Sejak berekspansi ke Indonesia di tahun 2019, Coway bersama Institut Teknologi Bandung melakukan water mapping untuk melihat kondisi air tanah di beberapa daerah di Indonesia. Kegiatan ini merupakan hasil kerja sama kedua belah pihak yang juga menghasilkan Coway Water Quality Laboratory (WQL) untuk memfasilitasi calon pelanggan Coway dalam pengecekkan air sebelum unit pemurni air (water purifier) dipasang dan tersambung dengan sumber air dari rumah seperti keran. “Water Quality Lab merupakan bentuk nyata korporasi untuk bertanggung jawab secara ilmiahterhadap produk yang didistribusikan ke pasaran,” jelas Rofiq Iqbal, ST., M.Eng., Ph.D., selaku Asisten Profesor FTSL ITB sekaligus konsultan untuk Coway.

Baca Juga  Pentingnya Mandiri secara Finansial bagi Kaum Perempuan

Quoted From Many Source

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *